2PA07
13514634
Kesehatan Mental #
Kepribadian
Sehat
Apa itu kepribadian sehat? Manurut Gordon W. Allport (Calvin
S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) “kepribadian adalah organisasi
dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya
yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya”.Sedangkan sehat
adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual dan
penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam
mempertahankan kesehatannya.jadi kepribadian sehat adalah organisasi
dinamis dalam diri individu yang dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungan internal dan eksternal.
Dalam psikologi kepribadian dikenal berbagai macam mazab
serta teori-teori tentang kepribadian. Namun ada tiga teori tentang keribadian
sehat yaitu Psikoanalisa, Behavioristik, dan Humanistik.
A.
Kepribadian Sehat Psikoanalisa
Dari anggapan Freud bahwa kesadaran hanyalah sebagian kecil
dari pada seluruh kehidupan psikis. Freud memisahkan psyche itu
sebagai gunung es ditengah lautan, yang ada diatas permukaan laut itu
menggambarkan kesadaran, sedangkan yang dibawah permukaan air laut
menggambarkan ketidak sadaran. Didalam kesadaran-kesadaran terdapat ketakutan-ketakutan
dasar yang mendorong pribadi.
Pokok-pokok teori freud
Teori Freud mengenai kepribadian dapat diikhtisarkan dalam
rangka struktur, dinamika dan perkembangan kepribadian. Struktur kepribadian
tersebut mencakup tiga aspek yaitu:
Das Es (the id), yaitu aspek Biologis
Das Ich (the ego), yaitu aspek psikologis
Das Ueber Ich (the
super ego), yaitu aspek sosiologis
The Id merupakan sistem kepribadian yang asli dan merupakan
sumber energi utama bagi hidup manusia. Id merupakan rahim
tempat ego dan superego berkembang. Freud
menyebut id“kenyataan psikis yang sebenarnya”, karena id
mempresentasikan dunia batin pengalaman subjektif dan tidak mengenal kenyataan
objektif. Id terdiri dari dorongan-dorongan biologis dasar seperti kebutuhan
makan, minum, seks, dan agresifitas. Dorongan ini dibawa sejak lahir.
Dalam Id terdapat dua jenis energi yang
saling bertentangan dan sangat mempengaruhi kehidupan individu, yaitu insting
kehidupan dan insting mati. Dorongan-dorongan dalam Id selalu
ingin dipuaskan, dan dalam pemuasannya Id selalu berupaya
menghindari pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan (prinsip kesenangan
atau Pleasure Principle). Kecemasan realita adalah rasa takut akan
bahaya yang datang dari dunia luar dan derajat kecemasan semacam itu sangat
tergantung kepada ancaman nyata. Untuk menghilangkan ketidak-enakan dan
mencapai kenikmatan itu The Id mempunyai dua proses yaitu:
Refleks dan
reaksi-reaksi otomatis, seperti misalnya bersin, berkedip dan sebagainya.
Proses primer misalnya orang lapar membayangkan makan. Namun jelas dengan cara
ini kebutuhan akan makan tidak dapat terpenuhi karena itu dibutuhkan ego.
The Ego merupakan energi yang mendorong untuk mengikuti
prinsip kenyataan. Ego menjalankan fungsi pengendalian agar
upaya pemuasan dorongan Id itu realistis atau sesuai dengan
kenyataan. Misalnya orang yang lapar harus mencari, menemukan, dan memakan
makanan sampai tegangan karena merasa lapar dapat dihilangkan.
Dalam fungsinya ego berpegang
dalam prinsip kenyataan adau realitas dan bereaksi pada proses sekunder.
Terkadang ego juga dipandang sebagai aspek eksekutif
kepribadian, karena ego mengatur jalan-jalan yang ditempuh, memilih kebutuhan-kebutuhan yang dapat dipenuhi serta cara-cara memenuhinya., dapat juga memilih obyek yang dapat memenuhi kebutuhan.
kepribadian, karena ego mengatur jalan-jalan yang ditempuh, memilih kebutuhan-kebutuhan yang dapat dipenuhi serta cara-cara memenuhinya., dapat juga memilih obyek yang dapat memenuhi kebutuhan.
The Superego Sistem
kepribadian ketiga dan yang terakhir dikembangkan adalah superego. Superego adalah
gambaran kesadaran akan nilai-nilai dan moral masyarakat yang ditanamkan oleh
adat istiadat, agama, orangtua, guru, dan orang lain kepada anak. Karena itu
pada dasarnya superego adalah hati nurani seseorang yang menilai benar atau
salahnya tindakan seseorang. Itu berarti superego mewakili
nilai-nilai ideal dan selalu berorientasi pada kesempurnaan.
Freud juga membagi aktivitas mental individu dalam beberapa tingkatan
berdasarkan sejauh mana individu menyadari gejala-gejala psikis yang timbul,
yaitu :
1). Tingkat sadar atau
kesadaran (conscious level)
Pada tingkat ini
aktivitas mental dapat disadari setiap saat seperti berpikir, persepsi, dan
lain-lain.
2). Tingkat prasadar (preconscious
level)
Pada tingkat ini
aktivitas mental dan gejala-gejala psikis yang timbul bias disadari hanya
apabila individu memperhatikannya, misalnya memori, pengetahuan-pengetahuan
yang telah dipelajari, dan lain-lain.
3). Tingkat tidak
disadari (unconscious level)
Pada tingkat ini
aktivitas mental dan gejala-gejala psikis tidak disadari oleh individu.
Gejala-gejala ini muncul misalnya dalam dorongan-dorongan immoral,
pengalaman-pengalaman yang memalukan, harapan-harapan yang irasional,
dorongan-dorongan seksual yang tidak sesuai dengan norma masyarakat, dan
lain-lain.
Kepribadian yang baik
menurut psikoanalisis adalah jika individu bergerak menurut pola perkembangan
yang ilmiah. Belajar mengatasi tekanan dan kecemasan, serta keseimbangan antara
kinerja super ego terhadap id dan ego.
B.
Kepribadian Sehat Behavioristik
Behaviorisme merupakan sebuah aliran dalam psikologi yang
didirikan oleh J.B. Watson. Sama halnya dengan psikoanalisis, behaviorisme juga
merupakan aliran yang revolusioner, kuat dan berpengaruh serta memiliki akar
sejarah yang cukup dalam. Selain Watson ada beberapa orang yang dipandang
sebagai tokoh behaviorsime, diantaranya adalah Ivan Pavlov, E.L. Thorndika,
B.F. Skinner, dll. Namun demikian bila orang berbicara kepribadian atas dasar
orientasi behevioristik maka nama yang senantiasa disebut adalah Skinner
mengingat dia adalah tokoh behaviorisme yang paling produktif dalam
mengemukakan gagasan dan penelitian, paling berpengaruh, serta paling berani
dan tegas dalam menjawab tantangan dan kritik-kritik atas behaviorisme
Teori behavioristik adalah proses belajar serta peranan
lingkungan yang merupakan kondisi langsung belajar dalam menjelaskan perilaku
dan semua bentuk tingkah laku manusia. Pavlov, Skinner, dan Watson dalam
berbagai eksperimen mencoba menunjukkan betapa besarnya pengaruh lingkungan
terhadap tingkah laku. Semua tingkah laku termasuk tingkah laku yang tidak
dikehendaki, menurut mereka, diperoleh melalui belajar dari lingkungan.
Namun perlu di sadari bahwa kelemahan dari Behavioristik adalah
dalam teori clasical conditioning, manusia disamakan dengan “hewan”
dan dalan operan conditioning manusia dianggap sebagai “robot”
yang dapat dikondisikan sehingga manusia dapat di program. Dalam teori-teori
ini manusia dianggap sebagai satu kesatuan yang sama. Pada kenyataannya manusia
adalah mahluk yang unik (Teori Humanistik). Maka untuk mengetahui keseluruhan
tentang kepribadian sehat kita tetap perlu mengetahui tentang teori Humanistik
C. Kepribadian Sehat Humanistik
Humanistik mulai muncul sebagai sebuah gerakan besar
psikologi dalam tahun 1950-an. Aliran Humanistik merupakan konstribusi dari
psikolog-psikolog terkenal seperti Gordon Allport, Abraham Maslow dan Carl Rogers.
Menurut aliran humanistik kepribadian yang sehat, individu
dituntut untuk mengembangkan potensi yang terdapat didalam dirinya sendiri.
Bukan saja mengandalakan pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada masa lalu
dan memberikan diri untuk belajar mengenai suatu pola mengenai yang baik dan
benar sehingga menghasilkan respon individu yang bersifat pasif.
Ciri dari kepribadian sehat adalah mengatualisasikan diri,
bukan respon pasif buatan atau individu yang terimajinasikan oleh
pengalaman-pengalaman masa lalu. Aktualisasi diri adalah mampu mengedepankan
keunikan dalam pribadi setiap individu, karena setiap individu memiliki hati
nurani dan kognisi untuk menimbang-nimbang segala sesuatu yang menjadi
kebutuhannya. Humanistik menegaskan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan
nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri. Bagi ahli-ahli psikologi humanistik,
manusia jauh lebih banyak memiliki potensi. Manusia harus dapat mengatasi masa
lampau, kodrat biologis, dan ciri-ciri lingkungan. Manusia juga harus berkembang
dan tumbuh melampaui kekuatan-kekuatan negatif yang secara potensial
menghambat.
Gambaran ahli psikologi humanistik tentang kodrat manusia
adalah optimis dan penuh harapan. Mereka percaya terhadap kapasitas manusia
untuk memperluas, memperkaya, mengembangkan, dan memenuhi dirinya, untuk
menjadi semuanya menurut kemampuan yang ada. Aliran Humanistik juga memfokuskan
diri pada kemampuan manusia untuk berfikir secara sadar dan rasional dalam
mengendalikan hasrat biologisnya guna meraih potensi maksimal. Manusia
bertanggung jawab terhadap hidup dan perbuatannya serta mempunyai kebebasan dan
kemampuan untuk mengubah sikap dan perilaku mereka.
TEORI KEPRIBADIAN
SEHAT MENURUT PENDAPAT ALLPORT , CARL ROGERS, MASLOW DAN FROMM
A. MENURUT PENDAPAT ALLPORT
A. MENURUT PENDAPAT ALLPORT
“Kepribadian manusia
menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari system psikofisik dalam
individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya”
Dalam teori Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis adalah melihat ke
depan, tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa seluruh teori yang
dikemukakan oleh Allport ini sangat bertentangan dengan teori-teori yang
dikemukakan oleh Freud.
Ciri-Ciri Kepribadian
yang Matang Menurut Allport :
Menurut Allport,
faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang
terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut prinsip
otonomi fungsional.
- Kualitas Kepribadian yang matang menurut allport
sebagai berikut:
1. Ekstensi sense of
self
· Kemampuan berpartisipasi dan menikmati
kegiatan dalam jangkauan yang luas.
· Kemampuan diri dan minat-minatnya dengan
orang lain beserta minat mereka.
· Kemampuan merencanakan masa depan (harapan
dan rencana)
2. Hubungan hangat/akrab dengan orang lain,
Kapasitas intimacy (hubungan kasih dengan keluarga dan teman) dan compassion
(pengungkapan hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap orang)
3. Penerimaan diri
Kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebih
hal-hal yang menyinggung dorongan khusus (misal : mengolah dorongan seks) dan
menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan proporsional.
4. Pandangan-pandangan
realistis, keahlian dan penugasan
Kemampuan memandang orang lain, objek, dan
situasi. Kapasitas dan minat dalam penyelesaian masalah, memiliki keahlian
dalam penyelesain tugas yang dipilih, mengatasi pelbagai persoalan tanpa panik,
mengasihani diri, atau tingkah laku lain yang merusak.
5. Objektifikasi diri:
insight dan humor
Kemampuan diri untuk objektif dan memahami
tentang diri dan orang lain. Humor tidak sekedar menikmati dan tertawa tapi
juga mampu menghubungkan secara positif pada saat yang sama pada keganjilan dan
absurditas diri dan orang lain.
6. Filsafat Hidup
Ada latar belakang yang mendasari semua yang
dikerjakannya yang memberikan tujuan dan arti. Contohnya lewat agama.
Untuk memahami orang dewasa kita membutuhkan
gambaran tujuan dan aspirasinya. Tidak semua orang dewasa memiliki kedewasaan
yang matang. Bisa saja seseorang melakukan sesuatu hal tanpa tahu apa yang ia
lakukan.
B. MENURUT PENDAPAT ROGERS
Pendapat
rogers : memahami dan menjelaskan teori kepribadian sehat menurut rogers, yang meliputi
- Perkembangan kepribadian atau “self” Menurut Rogers,
pribadi yang sehat muncul dari aktualisasi diri seseorang dalam
kehidupannya. Pengalaman - pengalaman yang telah terjadi memotivasi diri
untuk menjadi pribadi yang lebih sehat dari sebelumnya. Perkembangan
aktualisasis diri berubah sejalan dengan semakin bertambahnya umur sebagai
akibat dari perkembangan biologik dan belajar. Konsep self menggambarkan
konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi
bagian dari dirinya.
- Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian
individu Kebutuhan tersebut disebut “need for positive regard” Kebutuhan
tersebut dibagi menjadi dua, yaitu :
a. conditional positive regard (bersyarat),
b. unconditional positive regard (tak bersyarat)
b. unconditional positive regard (tak bersyarat)
Contohnya, seorang atlet cilik yang ingin
selalu diperhatikan oleh orangtunya dan pelatihnya dan selalu ingin dipuji akan
prestasinya yang selama ini ia gapai. 3. Ciri-ciri orang yang berfungsi
sepenuhnya Pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami
pengharagaan positif tak bersyarat. Karena ini penting, dihargai, diterima,
disayangi, dicintai sebagai seseorang yang berarti tentu akan menerima dengan
penuh kepercayaan
C. MENURUT PENDAPAT MASLOW
Lima kebutuhan dasar Maslow - disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting hingga yang tidak terlalu krusial :
1. Kebutuhan Fisiologis
Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan /
makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang
air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari
teror, dan lain sebagainya.
3. Kebutuhan Sosial
Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan
Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan
lain-lain.
4. Kebutuhan Penghargaan
Contoh : pujian, piagam,
tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.
Kepribadian yang sehat menurut Maslow
Maslow membawa psikologi barat untuk tugas yang penekanannya pada determinisme dan pengabaiannya terhadap manusia yang terjadi secara kebersamaan.Ia terutama ditentang oleh hasil generalisasi dari penemuan yang diturunkan dari penelitian atas “orang yang sakit mental” menjadi manusia yang utuh,berpendapat bahwa psikologi seharusnya member perhatian pada penelitian tentang kesehatan mental,yang mana dia memandang sebagai pemenuhan terhadap kelima hierarki motivasi dari kebutuhan perkembangbiakan dalam kebutuhanterhadp aktualisasi diri. Dia mendasarkan teori motivasinya pada asumsi optimis tentang instrinsik manusia yang ebrsifat baik,yang memandang sebagai bercorak biologisnya.
Memang,meskipun Maslow dianggap sebagai pendiri psikologi humanistic,dia juga dipandang sebagi pelopor dari Psikologi Transpersonal.Maslow beragumentasi bahwa oleh karena ketakutan ini penyesuaian normal menyangkut rata-rata akal sehat orang yang mengimplikasikan keberhasilan yang terus berlanjut terhadap penolakan diri dan kedalaman sifat manusia.Pandangan maslow terutama yang menghubungkan kapasitas untuk pengalaman puncak (peak experience),menemukan resonansi dalam budaya tanding pada 1960-an dan ia dielukan sebagai nabi utama dari gerakan kesadaran.Selama 1960 dan 1970-an psikologi transpersonal berkembang berdampingan dengan penelitian tentang kondisi kesadaran yang lain.
Maslow membawa psikologi barat untuk tugas yang penekanannya pada determinisme dan pengabaiannya terhadap manusia yang terjadi secara kebersamaan.Ia terutama ditentang oleh hasil generalisasi dari penemuan yang diturunkan dari penelitian atas “orang yang sakit mental” menjadi manusia yang utuh,berpendapat bahwa psikologi seharusnya member perhatian pada penelitian tentang kesehatan mental,yang mana dia memandang sebagai pemenuhan terhadap kelima hierarki motivasi dari kebutuhan perkembangbiakan dalam kebutuhanterhadp aktualisasi diri. Dia mendasarkan teori motivasinya pada asumsi optimis tentang instrinsik manusia yang ebrsifat baik,yang memandang sebagai bercorak biologisnya.
Memang,meskipun Maslow dianggap sebagai pendiri psikologi humanistic,dia juga dipandang sebagi pelopor dari Psikologi Transpersonal.Maslow beragumentasi bahwa oleh karena ketakutan ini penyesuaian normal menyangkut rata-rata akal sehat orang yang mengimplikasikan keberhasilan yang terus berlanjut terhadap penolakan diri dan kedalaman sifat manusia.Pandangan maslow terutama yang menghubungkan kapasitas untuk pengalaman puncak (peak experience),menemukan resonansi dalam budaya tanding pada 1960-an dan ia dielukan sebagai nabi utama dari gerakan kesadaran.Selama 1960 dan 1970-an psikologi transpersonal berkembang berdampingan dengan penelitian tentang kondisi kesadaran yang lain.
Meskipun demikian,pandangan Maslow tentang kondisi manusia dan model
kesehantannya,yang di satu sisi membuka bidang baru dalam psikologi,sebenarnya
bukan gagasan yang baru atau orisinal.Konsepnya tentang manusia dan
penekanannya terhadap perubahan sama dengan yang ditemukan mengandung kemiripan
yang mengejutkan dengan konsep yang diajukan Dr.Samuel Hahnmann,oerubus
pengobatan homeopathic modern.
Maslow mengatakan “saya memepertimbangkan Humanistik,psikologi kekuatan ketiga
menajdi transisi,suatu persiapan untuk psikologi keempat yang “lebih tinggi”,
transpersonal, transhumant, lebih berpusat pada alam semesta (cosmos) dari pada
kebutuhan manusia dan kepentingan manusia. Jadi menurut saya kesimpulan saya.
Psikologi humanistik menurut maslow itu adalah manusia untuk bersifat baik,baik
secara manusiawi dan biologisnya,namun sering kita lihat juga bahwa adanya
penolakan atas sisi kita yang terbaik dan banyak juga keunikan keunikan yang
dimiliki setiap individu,baik secara konteks social , budaya dan individunya
tersebut.bisa kita lihat contoh keunikan budaya kita,yaiutu di Kalimantan
Selatan (dayak). Disana banyak sekali orang-orang mengkreasikan derinya
tersebut,seperti mentato tubuhnya dengan gambar artefak-artefak kuno,Menindik
hidungnya dengan tulang tulang hewan yang sudah mati,dsb.Namun tidak hanya dari
segi itu saja kita dapat melihat keunikan manusia.Kita juga bias melihat
kemampuan individu dalam pengalaman-pengalaman mistik/spritualnya dan Maslow
berpendapat bahwa "dunia spiritual dan dunia yang terhubung,merupakan satu
kesatuan yang kuat”.Mungkin ini semua di karenakan “identifikasi dengan spesies
manusia yang bertambah dan bekurang dan adanya perubahan nilai dan struktur
yang terjadi di masyarakat yang semakin demokratis”.Dan perkembangan
transpersonal dan transhumant itu akan menawarkan secara sangat baik bagi
kepuasan nyata,kegunaan,kepuasan yang efektif tentang “idelaisme yang frust.
ciri-ciri Kepribadian
yang sehat
1. Menerima realitas secara tepat
Orang-orang yang sangat sehat mengamati objek-objek dan orang-orang di dunia sekitarnya secara objektif, teliti terhadap arang lain, mampu menemukan denagn cepat penipuan dan ketidakjujuran. Mereka bersandar semata-mata pada keputusan dan persepsi mereka sendiri serta tidak terdapat pandangan-pandangan yang berat sebelah atau prasangka-prasangka.
Kepribadian-kepribadian yang tidak sehat mengamati dunia menurut ukuran-ukuran subyektif mereka sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk ketakutan-ketakutan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilai. Semakin objektif kita mampu menggambarkan kenyataan, maka semakin baik kemampuan kita untuk berpikir secara logis, untuyk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang tepat, dan pada umumnya untuk menjadi efisien secara intelektual.
2. Menerima diri dan orang lain apa adanya
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri menerima diri mereka. Kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan mereka tanpa keluhan atas kesusahan. Sesungguhnya, mereka tidak terlampau banayk memikirkannya. Meskipun individu-individu yang sangat sehat ini memiliki kelemahan–kelemahan atau cacat-cacat, tetapi mereka tidak merasa malu atau merasa bersalah terhadap hal-hal tersebut.
Karena orang-orang sehat ini begitu menerima kodrat mereka, maka mereka tidak harus mengubah atau memlsukan diri mereka. Mereka santai dan puas denagn diri mereka dan penerimaan ini berlaku bagi semua tingkat kehidupan.
Sebaliknya, orang-orang neurotis dilumpuhkan oleh persaan malu atau perasaan salah atas kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan mereka, begitu di hantui sehingga mereka mengalihkan waktu dan energi dari hal-hal yang lebih konstuktif.
3. Bertidak secara spontan dan alamiah, tidak dibuat-buat
Pengaktualisasian
diri bertingkah laku secara terbuka dan langsung tanpa berpura-pura.
Kita dapat mengatakan bahwa orang-orang ini bertingkah laku secara kodrati yakni sesuai dengan kodrat mereka.
Dalam situasi dimana ungkapan perasaan yang wajar dan jujur dapat menyakitkan orang lain, atau dimana hal tersebut tidak penting, maka untuk sementara mereka mengekang persaaan-perasaan itu. Jadi, mereka tidak sengaja menjadi tidak konvensional atau memberontak, mereka tidak mau mencari kesenangan dalam mencemoohkan dengan sengaja aturan-aturan dan adapt-adat social.
Akan tetapi dalam situasi di mana menaruh hormat kepada kebiasaan social mengganggu apa yang dianggap penting oleh orang-orang yang sehat, mereka tidak ragu menentang kebiasaan tersebut.
Kita dapat mengatakan bahwa orang-orang ini bertingkah laku secara kodrati yakni sesuai dengan kodrat mereka.
Dalam situasi dimana ungkapan perasaan yang wajar dan jujur dapat menyakitkan orang lain, atau dimana hal tersebut tidak penting, maka untuk sementara mereka mengekang persaaan-perasaan itu. Jadi, mereka tidak sengaja menjadi tidak konvensional atau memberontak, mereka tidak mau mencari kesenangan dalam mencemoohkan dengan sengaja aturan-aturan dan adapt-adat social.
Akan tetapi dalam situasi di mana menaruh hormat kepada kebiasaan social mengganggu apa yang dianggap penting oleh orang-orang yang sehat, mereka tidak ragu menentang kebiasaan tersebut.
Lagi pula mereka sendiri adalah wajar dan sederhana, merasa yakin dan aman,
serta tidak konvensioanal dengan tidak bersikap agresif dan memberontak.
4. Memusatkan pada masalah-masalah bukan pada perseorangan
Orang yang mengaktualisasikan diri mencintai pekerjaan mereka dan berpendapat
bahwq pekerjaan itu tentu saja cocok untuk mereka. Pekerjaan mereka adalah
sesuatu yang ingin mereka lakukan; tentu, sesuatu yang harus mereka lakuakn
tidak semata-mata suatu pekerjaan untuk mendapat penghasilan.
Mereka tidak melakukan pekerjaan untuk mendapatkan uang,popularitas atau kekuasaan, tetapi karena pekerjaan itu memuaskan metakebutuhan. Menantang dan mengembangakan kemampuan-kemempuan mereka, menyebabkan mereka bertumbuh sampai pada tingkat potensi mereka yang paling, dan membantu merumuskan pengertian mereka tentang diri mereka siapa dan apa.
Mereka tidak melakukan pekerjaan untuk mendapatkan uang,popularitas atau kekuasaan, tetapi karena pekerjaan itu memuaskan metakebutuhan. Menantang dan mengembangakan kemampuan-kemempuan mereka, menyebabkan mereka bertumbuh sampai pada tingkat potensi mereka yang paling, dan membantu merumuskan pengertian mereka tentang diri mereka siapa dan apa.
5. Memiliki kekuasaan dan tidak
bergantung pada orang lain
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri memiliki suatu kebutuhan yang kuat
untuk pemisahan dan kesunyian. Mereka tidak tergantung pada orang-orang lain
untuyk kepuasan mereka dan dengan demikian mungkin mereka menjauhkan diri dan
tidak ramah. Tingkah laku dan perasaan meeka sangatt egosentris dan terarah
kepada dir mereka sendiri.
Sebaliknya, orang-orang neuorotis biasanya snagat emosional tergantung pada orang-orang lain untuk kepuasan dimana mereka tidak mampu menghasilkan untuk diri mereka.
Sebaliknya, orang-orang neuorotis biasanya snagat emosional tergantung pada orang-orang lain untuk kepuasan dimana mereka tidak mampu menghasilkan untuk diri mereka.
6. Memiliki ruang untuk diri pribadi
Pengaktualisasian
diri untuk berfungsi secara otonom terhadap lingkungan social dan fisik.
Kepribadian-kepribadian yang sehat dapat berdiri sendiri dan tingkat otonomi
mereka yang tinggi menaklukan mereka, agak tidak mempan terhadap krisis atau
kerugian.
Kemalangan-kemalangan
yang dapat mengahncurkan orang-orang yang sehat mungkin hamper tidak dirasakan
oleh mereka. Mereka mempertahankan suatu ketenangan dasar di tengah apa yang
dilihat oleh orang-orang yang kurang sehay sebagai malapetaka.
7. Menghargai dan terbuka akan
pengalaman-pengalaman dan kehidupan baru
Menghargai pengalaman-pemgalaman tertentu bagaimanapun seringnya pengalaman itu
terulang, dengan suatu perasaan kenikmatan yang segar, perasaan terpesona dan
kagum. Suatu pandangan yang bagus atau menyegarkan terhadap dorongan setiap
hari untuk bekerja. Sebagai akibatnya, mereka merasa kurang pasti, tetapi
senantiasa berterima kasih terhadap apa yang mereka miliki dan dapat mereka
alami.
8. Memiliki pengalaman-pengalaman yang memuncak
Dimana orang-orang yang mengaktualisasikan diri mengalami ekstase, kebahagiaan,
perasaan terpesona yang hebat dan meluap-luap, sama seperti
pengalaman-pengalaman keagamaan yang mendalam.
Maslow menunjukan bahwa tidak semua pengalaman puncak itu sangat kuat; dapat juga ada pengalaman- pengalaman yang ringan. Pengalaman- pengalaman yang ringan ini kadang- kadang dapat terjadi pada kita semua. Akan tetapi individu yang lebih sehat memiliki pengalaman-pengalaman puncak lebih sering dari pada orang- orang biasa, dan mungkin sering kali terjadi setiap hari.
Maslow menunjukan bahwa tidak semua pengalaman puncak itu sangat kuat; dapat juga ada pengalaman- pengalaman yang ringan. Pengalaman- pengalaman yang ringan ini kadang- kadang dapat terjadi pada kita semua. Akan tetapi individu yang lebih sehat memiliki pengalaman-pengalaman puncak lebih sering dari pada orang- orang biasa, dan mungkin sering kali terjadi setiap hari.
9. Memiliki identitas
sosial dan minat sosial yang kuat
Pengaktualisasian diri memiliki perasaan empati dan afeksi yang sangat kuat dan
dalam terhadap semua manusia, juga suatu keinginan untuk membantu kemanusiaan..
Mereka adalah anggota dari satu keluarga (manusia) dan memiliki suatu perasaan
persaudaraan dengan setiap anggota lain dalam keluarga.
Orang- orang yang sehat mengetahui bahwa mereka dapat mencapai hal- hal dengan lebih baik daripada orang-orang lain dan bahwa mereka melihat dan memahamii hal- hal itu dengan lebih jelas.mereka mungkin kerapkali merasa tertekan atau marah karena tingkah laku orang- orang lain yang bodoh, lemah, atau kasar tetapi mereka cepat memahami dan memaafkannya.
Orang- orang yang sehat mengetahui bahwa mereka dapat mencapai hal- hal dengan lebih baik daripada orang-orang lain dan bahwa mereka melihat dan memahamii hal- hal itu dengan lebih jelas.mereka mungkin kerapkali merasa tertekan atau marah karena tingkah laku orang- orang lain yang bodoh, lemah, atau kasar tetapi mereka cepat memahami dan memaafkannya.
10. Memiliki relasi yang ajrab dengan
beberapa teman
Mampu mengadakan hubungan yang lebih kuat dengan orang- orang lain daripada
orang- orang yang memiliki kesehatan jiwa yang biasa.mereka memiliki cinta yang
lebih besar dan persahabatan yang lebih dalam, dan identifikasi yang lebih sempurna
dengan individu-individu lain.
Meskipun orang- orang yang akrab dengan mereka adalah kecil, namun aktualisasi diri berbudi baik dan sabar terhadap orang- orang lain, khusunya terhadap anak- anak.mereka membenci dan kejam terhadap orang yang kritis, congkak atau sombong.
Cinta mereka bukan cinta yang egoistic, dimana membari cinta sekurang- kurangnya sama pentingnya dengan menerima cinta dimana perhatian seseorang terhadap pertumbuhan dan perkembangan orang lain adalah sebanyak perhatian terhadap pertumbuhan diri sendiri.
Meskipun orang- orang yang akrab dengan mereka adalah kecil, namun aktualisasi diri berbudi baik dan sabar terhadap orang- orang lain, khusunya terhadap anak- anak.mereka membenci dan kejam terhadap orang yang kritis, congkak atau sombong.
Cinta mereka bukan cinta yang egoistic, dimana membari cinta sekurang- kurangnya sama pentingnya dengan menerima cinta dimana perhatian seseorang terhadap pertumbuhan dan perkembangan orang lain adalah sebanyak perhatian terhadap pertumbuhan diri sendiri.
11. Mengarah pada nilai-nilai demokratis
Orang yang sehat membiarkan dan menerima semua orang tanpa memperhatkan kelas
social, tingkat pendidikan, golongan politik atau agama, ras, atau warna kulit.mereka
sangat siap mendengarkan atau belajar dari dari siapa saja yang dapat
mengajarkan sesuatu kepada mereka.
12. Memiliki nilai-nilai moral yang
tangguh
Dapat membedakan dengan jelas antara sarana dan tujuan. Bagi mereka, tujuan
atau cita- cita jauh lebih penting daripada sarana untuk mencapainya.mereka
juga sanggup membedakan antara baik dan buruk, benar dan salah.
Orang yang kurang sehat kerapkali bingung atau tidak konsisten dalam hal- hal
etis, terombang- ambing, atu berganti-ganti antara benar dan salah menurut
keuntungannya.
13. Memiliki rasa humor yang tinggi
Orang-orang yang kurang sehat menertawakan 3 macam humor, humor permusuhan yang
menyebabkan seseorang merasa sakit, humor superioritas yang mengambil
keuntungan dari rasa rendah diri dari orang lain atau kelompok dan humor
pemberontakan terhadap penguasa yang berhubungan dengan suatu situasi Oedipus
atau percakapan cabul. Humor pengaktualisasi-pengaktualisasi diri bersifat
filosofis, humor yang menertawakan manusia, pada umumnya, tetapi bukan kepada
seseorang yang khusus. Humor ini kerap kali bersifat intruktif, yang dipakai
langsung kepada hal yang dituju dan juga menyimpulkan tertawa
14. Menemukan hal-hal baru, ide-ide
segar,dan kreatif
Kreatifitas merupakan suatu sifat yang diharapkan seseorang dari
pengaktualisasi- pengaktualisaasi diri mereka adalah asli, inventif, dan
inovatif, meskipun tidak selalu dalam pengertian menghasilkan suatu karya seni.
Maka kreatifitas lebih merupakan suatu sikap, suatu ungkapan kesehatan
psikologis dan lebih mengenai cara bagaimana kita mengamati dan beraksi
terhadap dunia dan bukan mengenai hasil-hasil yang sudah selesai dari suatu
karya seni
15. Memiliki integritas tinggi yang
total
Pengaktualisasi – pengaktualisasi diri dapat berdiri sendiri atau pun otonom,
mampu melawan dengan baik pengaruh- pengaruh social, untuk berpikir atau
bertindak menurut cara- cara tertentu. Akan tetapi mereka tidak terus terang
menenrang kebudayaan. Daftar kualitas-kualitas pribadi yang hebat ini mungkin
tampaknya seperti suatu pernyataan yang berlebihan atau karikatur dari
kepribadian yang sangat sehat.
D. MENURUT PENDAPAT FROMM
Kepribadian yang sehat menurut Fromm
Kepribadian sehat menurut Eric from adalah penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuahn batin dan tuntutan dari luar dan seseorang menerapkan kerakter sosial untuk memenuhi harapan masyarakat kepribadian sehat juga adanya keinginan untuk mencintai dan di cintai dalam bukunya Art Of Love erik Fromm mengutarakan :
Dalam Civilization and Its Discontents (1930), seperti dikutip oleh Eric Fromm dalam Masyarakat yang Sehat (Terjemahan Thomas Bambang Murtianto, 1995) ia menulis:
“Manusia, setelah menemukan lewat pengalamannya bahwa cinta seksual (genital) memberinya kepuasan puncak, maka makna cinta seksual-genital menjadi prototipe bagi semua bentuk kebahagiaan manusia. Karenanya manusia terdorong mencari kebahagiaan yang ada kaitannya dengan hubungan seks, menempatkan erotisme genital sebagai titik pusat kehidupannya…. Dengan melakukan itu manusia menjadi sangat tergantung pada dunia luar, pada obyek cinta pilihannya, atau sungguh merasa kehilangan bila ditinggal mati atau ditinggal kabur.”
kepribadian yang sehat adalah orientasi produktif. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia. Dengan menggunakan kata “orientasi”, Fromm menunjukkan bahwa kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan, renspons-respons intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan peristiwa- peristiwa didunia dan terhadap diri.
Ciri-ciri kepribadian yang sehat
Cinta
yang produktif, pikiran yang produktif, kebahagiaan, dan suara hati.
Karena cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang perhatian, tanggung jawab, respek dan pengetahuan. Mencintai orang-orang lain berarti memperhatikan (dalam pengertian memelihara mereka), sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka, dan membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka. Hal ini berarti memikul tanggung jawab untuk orang-orang lain, dalam pengertian mau mendengarkan kebutuhan-kebutuhan mereka juga orang-orang yang dicintai dipandang dengan respek dan menerima individualitas mereka, mereka dicintai menurut siapa dan apa adanya. Dan untuk menghormati mereka, kita harus memiliki pengetahuan penuh terhadap mereka, kita harus memahami mereka siapa dan apa secara objektif.
Pikiran yang produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir yang produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya. Fromm percaya bahwa semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana pemikir-pemikir didorong oleh ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh masalah.
Kebahagiaan merupakan prestasi (kita) yang paling hebat. Fromm membedakan dua tipe suara hati otoriter dan suara hati humanistis. Suara hati otoriter adalah penguasa dari luar yang diinternalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu. Penguasa itu dapat berupa orang tua, Negara, atau suara kelompok lainnya yang mengatur tingkah laku melalui ketakutan orang itu terhadap hukuman karena melanggar kode moral dari penguasa. Suara hati humanistis ialah suara dari diri dan bukan dari suatu perantara dari luar. Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internal dan individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan menyingkap seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan rasa persetujuan dan kebahagiaan dari dalam. Jadi, kepribadian yang sehat dan produktif memimpin dan mengatur diri sendiri.
Karena cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang perhatian, tanggung jawab, respek dan pengetahuan. Mencintai orang-orang lain berarti memperhatikan (dalam pengertian memelihara mereka), sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka, dan membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka. Hal ini berarti memikul tanggung jawab untuk orang-orang lain, dalam pengertian mau mendengarkan kebutuhan-kebutuhan mereka juga orang-orang yang dicintai dipandang dengan respek dan menerima individualitas mereka, mereka dicintai menurut siapa dan apa adanya. Dan untuk menghormati mereka, kita harus memiliki pengetahuan penuh terhadap mereka, kita harus memahami mereka siapa dan apa secara objektif.
Pikiran yang produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir yang produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya. Fromm percaya bahwa semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana pemikir-pemikir didorong oleh ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh masalah.
Kebahagiaan merupakan prestasi (kita) yang paling hebat. Fromm membedakan dua tipe suara hati otoriter dan suara hati humanistis. Suara hati otoriter adalah penguasa dari luar yang diinternalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu. Penguasa itu dapat berupa orang tua, Negara, atau suara kelompok lainnya yang mengatur tingkah laku melalui ketakutan orang itu terhadap hukuman karena melanggar kode moral dari penguasa. Suara hati humanistis ialah suara dari diri dan bukan dari suatu perantara dari luar. Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internal dan individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan menyingkap seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan rasa persetujuan dan kebahagiaan dari dalam. Jadi, kepribadian yang sehat dan produktif memimpin dan mengatur diri sendiri.
Daftar
Pustaka
Suryabrata Sumadi,
Psikologi Kepribadian. PT Raja Grafindo, Jakarta, 2005
Lindsay,Gardner. Editor:
Sugiyono. 1993. Psikologi Kepribadian 3 Teori-Teori Kepribadian dan
Behavioristik. Kanisius : Yogyakarta
Lindzey,Gardner and
Hall, Calvin, Introduction to Theories of Personalitry,New York: John
Wiley & Sons, Inc., 1985