Rabu, 17 Juni 2015

Pembelajaran Anak Berbakat


 A.  Ciri-Ciri Anak Berbakat :

1. Anak memiliki ciri khas Anak yang memiliki ciri khas biasnya akan nampak saat dirinya sedang bermain besama teman-teman sebayanya. Si anak akan bertingkah laku yang lebih dewasa sehingga kerika bermain dengan teman seusianya cenderung memisah. Namun, bukan berarti si anak tak mau bermain dan berkumpul dengan teman seusianya. Si anak sangat bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2. Anak memiliki cara belajar yang berbeda Si anak cenderung tidak bisa diam dan aktif terhadap hal-hal baru. Selain itu, si anak juga lebih suka untuk mengeklspelor dan mempelajari lebih lanjut sesuatu yang ada di sekelilingnya. Namun ketahuilah bahwa tidak mau diam bukan berarti si anak hiperaktif.
3. Gaya bahasanya lebih dewasa Si anak lebih cepat menyerap bahasa orang dewasa dan menirukannya. Untuk itu, jangan heran jika ada anak yang mengikuti perkataan orang dewasa bahkan menirukannya. Selain itu,  si anak akan lebih cepat untuk menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya.
4. Anak memiliki kosakata yang banyak Karena kemampuannya untuk menyerap bahasa lebih cepat, si anak jadi memiliki kosakata yang lebih banyak. Dengan begitu, si anak jadi mengerti kata-kata yang diucapkan kepadanya. Bahkan, si anak bisa menyebutkan secara terperinci baik itu mengenai benda atau saat menjawab pertanyaan yang diberikan kepadanya.
5. Anak memiliki keterampilan yang lebih Keterampilan lebih yang dimilikinya itu, seperti memakai baju sendiri, memegang benda dengan posisi yang benar tanpa kesulitan, dan keterampilan lainnya. Namun ketahuilah bahwa keterampilan itu bisa saja dimiliki si anak asalkan Anda mau melatihnya dengan cara berenang, bermain tenis, dan olahraga lainnya. Dengan berolahraga bisa melatih kemampuan motorik kasarnya.
6. Anak gemar mengoleksi benda Apakah anak Anda gemar mengoleksi benda-benda? Jika iya, maka si anak bisa jadi memiliki bakat. Anak berbakat akan lebih senang untuk mengumpulkan benda-benda kesukaannya. Misalnya, mainan, baju, hiasan, dan lain sebagainya. Hal tersebut dikarenakan si anak menyukai bentuknya, warnanya, serta modelnya. Tak heran jika si anak gemar memilih-memilih atau mengelompokkan benda-benda kesukaannya itu.
7. Anak gemar membaca Saat usia si anak 1 tahunan, dirinya akan mampu untuk membedakan gambar yang posisinya terbalik. Selain si itu, si anak juga akan menunjukkan gerakan kepala dari kiri ke kanan seolah-olah dirinya sedang membaca. Ketahuilah bahwa hampir 50 persen anak yang berbakat sudah bisa membaca sejak usianya 2-2,5 tahun. Untuk merangsang anak agar suka membaca, Anda juga bisa melatihnya dengan mendongengkan buku atau sering bercerita kepadanya.
8. Memiliki kemampuan logika Anak berbakat akan mudah memahami benda-benda yang besar dan kecil, serta membedakan banyak dan sedikit. Selain itu, si anak juga mengerti mengenai berapa lama, berapa jauh, dan berapa banyak. Dan anak berbakat juga bisa membedakan atas dan bawah, kiri dan kanan, serta maju dan mundur.
9. Memiliki daya ingat yang cukup baik Daya ingat anak berbakat sangat tinggi. Misalnya, si anak mampu mengingat kejadian yang sudah lama dan mampu untuk mengungkapkannya kembali dengan baik. Apakah anak Anda seperti itu?
10. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi Anak berbakat cenderung lebih banyak bertanya terhadap apa yang belum dimengerti. Jika si anak banyak bertanya pada apa yang tidak diketahuinya, maka sebagai orangtua Anda harus memberikan jawaban untuknya. Berilah jawaban dengan baik dan jangan biarkan si anak tanpa jawaban.
11. Pandai bersosialisasi Anak berbakat akan lebih senang untuk bermain dengan teman di atas usianya. Dirinya akan merasa nyaman bermain dengan teman yang usianya lebih tua darinya. Sedangkan, saat bermain dengan teman seusianya si anak akan merasa tidak nyaman.
12. Memiliki energi yang kuat Setiap beraktivitas, si anak selalu bersemangat karena dirinya memiliki energi yang kuat. Untuk itu, jangan heran jika si anak kurang tidur siangnya. Itulah ciri-ciri anak berbakat. Setelah mengetahui ciri-ciri tersebut, apakah Anda termasuk anak yang berbakat? Jika sudah mengetahui bakat si anak, maka sebagai orangtua Anda perlu mengasah dan membimbingnya dengan baik. Berilah  stimulasi-stimulasi yang cocok untuknya agar si anak bisa mengembangkan bakatnya dengan baik.


B. Implikasi Dalam Pembelajaran (Teori Barbe dan Renzulli) :

Implikasi dalam pembelajaran anak berbakat disimpulkan oleh Barbed an Renzulli (Munandar, 1999: 62) sebagai berikut:

a.                  Pertama-tama guru perlu memahami diri sendiri, karena anak yang belajar tidak hanya dipengaruhi oleh apa yang dilakukan guru, tapi juga bagaimana guru melakukannya.
Mustahil mengharapkan seseorang dapat memahami kebutuhan, perasaan, dan perilaku orang lain, jika ia tidak mengenal diri sendiri. Dalam menghadapi siswa-siswanya, guru yang baik selalu menilai kemampuan, persepsi, motivasi, dan perasaan-perasaanya sendiri. Guru perlu menyadari baik kekuatan-kekuatan maupun kelemahan-kelemahannya. Anak berbakat akan paling maju di bawah bimbingan guru yang memiliki kecerdasan cukup tinggi, memiliki pengetahuan umum yang luas, serta menguasai mata pelajaran yang diajarkannya secara cukup mendalam.
Jika guru pada saat-saat tertentu tidak mengetahui sesuatu dan tidak dapat menjawab pertanyaan siswanya, adalah lebih baik mengatakan “Saya tidak tahu: marilah kita cari jawabannya bersama-sama!” atau “Berilah saya waktu untuk memikirkannya!” Jawaban seperti ini akan lebih mendapat penghargaan dan kepercayaan siswa daripada jika guru menjawab asal saja. Mengapa? Karena anak berbakat bersifat kritis, mempunyai kemampuan penalaran yang tinggi, dan suka mempertanyakan segala sesuatu.
Guru perlu juga menguji perasaan-perasaannya terhadap anak berbakat. Sikap menguji atau mempertanyakan dari anak berbakat dapat menjengkelkan guru yang bersifat otoriter. Penjelasan guru yang biasanya diterima begitu saja oleh kebanyakan anak mungkin diragukan oleh anak berbakat. Jika guru menunjukkan perasaan tidak senang oleh pertanyaan-pertanyaan anak berbakat, ia dapat mematikan rasa ingin tahu anak, sedangkan guru yang terbuka terhadap gagasan dan pengalaman baru akan meluaskan dimensi minat anak.

b.                          Di samping memahami diri sendiri, guru guru perlu memiliki pengertian tentang keberbakatan.
Oleh karena itu, guru yang akan membina anak berbakat perlu memperoleh informasi    dan pengalaman mengenai keberbakatan, tentang apa yang diartikan tentang keberbakatan, bagaimana cirri-ciri anak berbakat, dan dengan cara-cara apa saja kebutuhan pendidikan anak berbakat dapat terpenuhi. Dengan mengetahui kebutuhan-kebutuhan pendidikan anak berbakat, guru akan menyadari bahwa anak-anak ini memerlukan pelayanan pendidikan khusus yang terletak di luar jangkauan kurikulum biasa.

c.                          Setelah anak berbakat diidentifikasi, guru hendaknya mengusahakan suatu lingkungan belajar sesuai dengan perkembangan yang unggul dari kemampuan-kemampuan anak.
Sehubungan dengan ini guru hendaknya lebih berfungsi sebagai  fasilitator belajar daripada sbagai instructor (pengajar) yang menentukan semuanya. Fungsi pendidik adalah mempersiapkan siswa untuk belajar seumur hidup. Setiap anak dilahirkan dengan rasa ingin tahu. Ia terbuka terhadap pengalaman baru dan belajar dari pengalamannya sesuai dengan kebutuhannya. Hanya sayang, pada waktu anak mulai masuk sekolah sering dorongan alamiah untuk belajar ini terkekang karena kurikulum yang kaku dan program belajar yang tidak beragam (berdiferensiasi), artinya tidak disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
Jika dorongan alamiah ini terhambat di sekolah, rasa ingin tahu anak akan mati dan berganti menjadi sikap apatis, acuh tak acuh. Karena itu, diperlukanmotivasi eksternal (berupa dorongan, pujian, teguran dari guru dan orang tua) dan system penghargaan (nilai-nilai prestasi belajar, angka rapor) untuk menumbuhkan minat anak. Terutama anak yang cerdas dan berbakat dengan rasa ingin tahu yang kuat dan minat yang luas akan merasa terhambat dengan kurikulum yang hanya berorientasi pada mayoritas anak.
            Guru anak berbakat lebih banyak memberikan tantangan daripada tekanan. Prakarsa dan keuletan anak berbakat membuatnya tertarik terhadap tantangan. Ia senang menguji kemampuan dan penglamannya terhadap tugas yang bermakna baginya. Ia merasa tertantang untuk menjajaki hal yang sulit dan belum diketahui. Anak yang berbakat dan kreatif cepat bosan dengan tugas-tugas rutin dan yang hanya mengulang-ulang.
e.                         Guru anak berbakat tidak hanya memperhatikan produk atau hasil belajar siswa, tetapi lebih-lebih proses belajar.
Macam kegiatan belajar yang lebih berorientasi kepada proses daripada terhadap produk semata-mata dapat dilihat dari contoh-contoh berikut ini.
-    Pemecahan masalah dengan lebih menekankan pada proses memperoleh jawaban daripada jawabannya sendiri.
-          Membuat klasifikasi (penggolongan).
-          Membandingkan dan mempertentangkan.
-          Membuat pertimbangan sesuai dengan criteria tertentu.
-          Menggunakan sumber-sumber (kamus, ensiklopedi, perpustakaan).
-          Melakukan proyek penelitian.
-          Melakukan diskusi.
-          Membuat perencanaan kegiatan.
-          Mengevaluasi pengalaman.

                              Guru anak berbakat lebih baik memberikan umpan-balik daripada penilaian.
Agar menjadi orang dewasa yang mandiri dan percaya pada diri sendiri, anak harus belajar bagaimana menilai pengalaman dan prestasi belajarnya. Anak yang berbakat cukup mampu melakukan penilaian diri sejak mereka masuk sekolah. Guru perlu memberi umpan-balik dan model prilaku, namun seyogyanya anaklah yang menilai diri sendiri.
Guru dapat memberikan umpan-balik dengan membuat catatan yang menyatakan dimana letak kesalahan anak dan bagaimana ia sendiri dapat memperbaikinya. Jika nilai dalam bentuk angka harus diberikan, maka sebaiknya dilengkapi dengan catatan penjelasan.

g.                         Guru anak berbakat harus menyediakan beberapa alternatif strategi belajar.
Termasuk salah satu hal penting yang perlu diketahui anak ialah bahwa ada lebih dari satu cara untuk mencapai sasaran atau tujuan, ada macam-macam kemungkinan jawaban terhadap satu masalah, ada beberapa cara untuk mengelompokkan objek, dan ada beberapa sudut pandang dalam diskusi.
Hendaknya anak diperbolehkan menjajaki beberapa cara atau jalan untuk mencapai tujuan. Kreativitas akan berkembang dalam suasana yang memberika kebebasan untuk menyelidiki. Jika anak tidak dengan sendirinya melihat macam-macam jalan yang dapat ditempuh, hendaknya guru mengarahkan sehingga ia dapat melihat adanya macam-macam alternative strategi belajar.

h.                            Guru hendaknya dapat menciptakan suasana di dalam kelas yang menunjang rasa percaya diri anak serta dimana anak merasa aman dan berani mengambil resiko dalam menentukan pendapat dan keputusan.
Hendaknya setiap anak merasa aman untuk mencoba cara-cara baru dan menjajaki gagasan-gagasan baru di dalam kelas. Banyak anak yang kreatif terlambat dalam ungkapan diri karena takut mendapat kritik, takut gagal, takut membuat kesalahan, takut tidak disenangi guru, atau takut tidak memenuhi harapan orang tua.
Dengan menciptakan suasana di dalam kelas dimana setiap anak merasa dirinya diterima dan dihargai, serta guru menunjukkan bahwa ia percaya akan kemampuan anak, maka akan terpupuk rasa harga diri anak.




C. Kurikulum Berdiferensi Untuk Anak Berbakat 

A.   Kurikulum berdiferensiasi

Untuk meayani kebutuhan pendidikan anak berbakat perlu di usahakan pendidikan yang berdiferensiasi, ya itu yang memberi pengalaman pendidikan yang di sesuaikan dengan minat dan kemampuan intelektual, siswa (Ward, 1980)

Bagai mn kurikulum dapat dideferensiasi untuk siswa berbakat ?
-          Materi (konten) yang di percepat atau yang lebih maju
-          Pemahaman yang lebih majemuk dari generalisasi , asas, teori, dan struktur dari bidang materi
-          Bekerja dengan konsepdan proses pemikiran yang abstrak
-          Tingkat dan jenis sumber yang di guakan untuk memperoleh informasi dan keterampilan
-          Waktu belajar untuk tugas rutin dapat di percepat, dan waktu untuk mendalamisuatu topik atau bidang dapat lebih lama
-          Mencipta informasi dan/atau produk baru
-          Memindahkan pembelajaran ke bidang bidang lain yang lebih menantang
-          Pengembangan diri pertumbuhan pribadi dalam sikap, perasaan, dan apresiasi.
-          Kemandirian dalam berfikir dan belajar.

B.   Modifikasi kurikulum

Maker (1982) menekankan bahwa kurikulum anak berbakat memerlukan modifikasi dalam empat bidang yaitu materi (konten)) yang di berikan, proses atau metode pembelajaran, produk yang di harapkan dari siswa , dan lingkungan belajar.

1.      Modifikaso konten kurikum

Untuk menunjang kemajuan siswa di perlukan modikasi kurikulum. Guru dapat merencanakan untuk menyiapkan materi yang lebih kompleks, menyiapkan bahan yang leih canggih, atau mencari penempatan alternatif bagi siswa.

2.      Modifikasi proses/metode pembelajaran

Program yang memungkinkan guru untuk membuat modifikasi proses tampa mengganggu kelancaan pembelajaran di dalam kelas ialah program yang menggunakan tehnik pertanyaan soal tingkat tinggi, simulasi, membuat kontrak belajar, emnggunakan mentor, buku buku yang sesuai dengan untuk siswa berbakat, dan pemecahan masalah masa depan.

3.      Modifikasi produk belajar

Produk beaja siswa merupakan bidang lain yang dideferensiasikan untuk siswa berbakat di dalam kelas .keterampilan menampilkan produk divergen perlu di kembangkan  padasemua siswa.

4.      Memilih modifikasi yang sesuai

Parke (1989) memberi garis pedoman untuk memudahkan transisi dari cara-cara pembelajaran yang lama ke yang baru, yakni :
A.     Memulai dengan membatasi pada salah satu bidang studi atau salah satu kelompok siswa yang minat atau kemampuannya setara.
B.     Buatlah bagan untuk mendaftar program yang hendak di selenggarakan dan modifikasi kurikuler yan dapat di gunakan untuk masing masing program.
C.     Pikirkan gaya mengajar.
D.     Pertimbangkan sumber sumber yang yang tersedia, bahan yag sudah ada di dalam kelas, orang orang yang dapat membantu, baik di sekolah maupun di dalam masyarakat.
E.      Setiap program alternatif yang di mulai harus di beri kesempatan uantuk berkembang.

5.      Modififkasi lingkungan belajar

Untuk membuat modifikasi dari lingkungan kelas tradisional yang berpusat pada guru  kelingkungan yang berpusat pada siswa , di perlukan modifikasi lingkungan yang berpusat ada siswa memiliki ciri- ciri sebagai berikut (Oarke, 1989)
a.       Siswa menjadi mitra dalam membuat keputusan tentang kurikulum.
b.      Pola duduk yang memudahkan belajar
c.       Kegiatan dan kesibukan di dalam kelas
d.      Rencana belajar yang di individualkan
e.       Keputusan di buat oleh siswa dan siswa juga mungkin.

6.      Rencana kurikuler

Banyak cara yang dapat di lakukan dalam menyususn rencana kurikuler yang memungkinkan semua siswa memperoleh pembelajaran yang sesuai dengna kemampuan dan kebutuhan mreka. Konten dapat di percepat, di padatkan, di perkaya dan di perluas, proses dapat di berakhir terbuka, berdasarkan penemuan, berpusat pada guru, atau berpusat pada siswa; produk yang konversional, tidak konvensional, dari kehidupan nyata sederhana atau majemuk.

7.      Makna dari kurikulum berdiferensiasi
Dengan mendiferensiasi siswa dapat memperoleh pembelajaran yang bermakna.


C.   Ilmu pengetahuan alam untuk siswa berbakat.

Kebanyakan anak berbakat menyukai pelajaran sains (IPA), karen amerpakan tantangan untuk kemilitan mereka. Siswa berbakat kebanyanyakan tertarik kepada peralatan laboratorim.

1.      Karakteristik siswa berbakat sains

Kemelitian khusus dan pertahanan, kesiagaan dalam mendeteksi ketidakajengan (inkonsistensi), dan prakarsa ; visualisasi spesial, kemampuan manipulatif, dan kemampuan untuk mengkomunikasikan; keuletan dan sikap mempertanyakan.(dikutif Sisk 1987)

2.      Guru sebagai Fasilitator dalam sains

Selling dan Birch (1980) mengemukakan empat peran khusus dari guru yang  yang mengajar sains kepada siswa berbakat  sebagai model, pendidikan nilai, pembangkit minat, dan sebagai penilai ponsional.

Salah satu peran ensensial dari guru sebagai fasilitatir dalam sains adalah pembinaan dirir dalam sains ( indipendent study). Langkah langkah yang perlu di perhatikan adalah sebagai berikut ( dimodifikasi dari Rezulli oleh sisk, 1987) :
a.       Mengases minat siswa
b.      Memperkenalkan kepada siswa sebagai bidang minat
c.       Melakukan wawancara pribadi terhadap siswa
d.      Mengembangkan rencana tertulis
e.       Menentukan arah dan waktu dengan siswa berbakat
f.       Membantu siswa dalam mencari macam-macam sumber
g.       Melakukan sumbang saran terhadap produk akhir
h.      Memberikan bantuan dalam metodologi yang perlu
i.        Membantu siswa berbakat dalam menentukan pendengar untuk prestasi siswa
j.        Menilai hasil studi bersama siswa berbakat dan mempertimbangkan bidang baru untuk di teliti.

3.      Saran- saran Pembelajaran sains (IPA)

Dalam suatu loka karya mengenai pendidikan siswa berbakat guru-guru mengidentifikasi keterampilan dan kegiatan yang perlu di lakukan oleh siswa berbakat sains (sisk 1987) yaitu :
1.      Melalui membaca atau menafsir tertulis ilmia membangun latar belakang informasi ilmia
2.      Menemukan sumber untuk memperoleh informasi ilmia
3.      Melakukan eksperimen untuk menguji gagasan dan infotensi
4.      Menguasai dan menggunakan teknikdan alat ilmia
5.      Menyeleksaikan data yang berkaitan dengan maslah yang di teliti.
6.      Menarik kesimpulan dan prediksi yang absah dari data
7.      Mengenal dan menilai asumsi yang melandasi tehnik dan proses yang i gunakan dalam memecahkan masalah
8.      Menggunakan dan menerapkan ilmu untuk perubahan sosial.
9.      Merumuskan hubungan dengan gagasan baru dari fakta dan konsep yang di ketahui.

D.   Mate matika untuk siswa berbakat

Sisk (1987) menekankan bahwa hanya sedikit mata pelajaran  yang di ajarkan dengan cara yang begitu kaku berdasarkan buku teks, tanpa imajinasi, terutama pada tingkat dasar.

Stanley (1984) mengemukakan bahwa siswa kelas enam seklah dasar mampu menunjukkan kinerja matematika pada tingkat universitas.

1.      Karakteristik siswa berbakat matematika.

Greenes ( dikutip Sis,1987) menekankan enam karakteristik siswa berbakat matematika, yaitu
1.      Fleksebilitas dalam mengelola data
2.      Kemampuan luar biasa
3.      Ketangkasan mental
4.      Penaksiran yang orisinal
5.      Kemampuan luar biasa untuk mengalihkan gagasan
6.      Kemampuan yang luar biasa untuk generelisasi

Greenes juga menyatakan bahwa siswa berbakat matematika juga lebih menyukai komunikasi lisan dari pada tulisan karena cepat.
2.      Guru sebagai fasilitator matematika

Borenson (1983) mengusulkan bahwa guru sebagai fasilitator matematika mengelompokkan siswa sehingga mereka dapat berbagi ide, menerima jawaban semua siswa, dan menumbuhkan iklim bagi semua yang di dengarkan.


3.      Saran-saran pembelajaran matematika

Wheatly (1983)  menyarangkan pelajaran matematika untuk siswa berbakat sekolah dasar meliputi sepuluh bagian dengan presentase alokasi waktu.
Fox (1981) menyarangkan 6 strategi untuk mendororng siswa perempuan di sekolah, yaitu :
ü  Identifikasi dirir dari anak perempuan berbakat
ü  Memberi konselin kepada orang tua
ü  Mengeindividualkan pembelajaran
ü  Mengurangi pensterotipan pembelajaran
ü  Memberi pendidikan karier dan model peran

E.   Pengajaran bahasa untuk anak berbakat

Anak berbakat intelektual dapat di emukenali dari perkembangan bahasa yang cepat, membaca pada usia dini, cepat mengingat kata-kata, dan pembendaharaan kata yang luas melebihi kelompok sebayanya.


1.      Karakteristik siswa berbakat bahasa

Johson (1984) mendaftar karakteristik anak usia persekolahan yang berbakat, yang dapat di gunakan untuk mengedentifikasi keberbakatan dalam seni bahasa yaitu :
ü  Mempunyai ingatan yang luar biasa
ü  Belajar membaca sendiri pada usia dini
ü  Mendeklamasikan luar kepala
ü  Mempunyai pembendaharaan yang luas
ü  Dapat memecahkan masalah dengan cara yang mejemuk
ü  Mempunyai jangka perhatian yang luas
ü  Mempunyai rasa humor seperti orang dewasa
ü  Memberikan pendapatnya, apakah di minta atau tidak
ü  Bicara terus menerus
ü  Terus mengajukan pertanyaan
ü  Memahami buku, film, dan diskusi pada tingkat tinggi yang di ungkapkan, serta
ü  Mengajukan beberapa pemechan masalah untuk maslah yang sama

2.      Guru sebagai fasilitator bahasa

Peran guru bahasa di rumuskan oleh sellin dan brich (1980 ) sebagai berikut
a)      Memaksimalkan ciri-ciri kunci bahasa
b)      Membantu siswa memahami bahasa sebagai alat komunikasi dan
c)      Membantu siswa dalam memadukan keterampulan sastra dalam dimensi konten di sekolah dan terhadap pengalaman hidup.
Kaplan (dikutip sisk, 1987 ) mengemukakan tiga unsur yagn penting dalam peranana guru siswa yang berkat bahasa, yaitu exposure, analisis dan ungkapan.
3.      Saran saran utnuk pembelajaran bahasa

Saran – saran untuk program sekolah dasar meliputi ( sisk, 1987 )
ü  Memudahkan dan membaca dan menulis
ü  Memberikan bahan membaca yang beragam bagi setiap siswa
ü  Membantu siswa berbakat menjadi pembaca yang efektif dan menyukainya
ü  Menentukan kebutuhan pembelajaran  dari individual dan kelompok
ü  Memberikan kesempatan untuk mendengarkan dan berbicara
ü  Mendorong membaca kritis dan membaca kreatif
ü  Melibatkan siswa berbakat dalam pemecahan masalah

F.    Ilmu pengetahuan sosial untuk anak berbakat

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) memeberi banyak kemungkinan pengayaan bagi siswa berbakat. IPS lebih dari subyek lainnya, memeberi siswa berbakat kesematan untuk menangani dunia nyata , maslah yang berakar si masa lalu, dapat di tetapkan langsung pada masa kini, dan mengandung implikasi untuk masa depan.

1.      Karakteristik siswa anak berbakat dalam IPS

Untuk mengenali siswa berbakatdalam IPS , guru dapat mengenali karakteristik siswa sebagai berikut ( Plowman 19980)
1)      Konseptualnya lebih maju dari umurnya
2)      Memiliki gudang pengetahuan yang lebih maju atau sangat spesifik
3)      Menyukai tugas yang yang sulit atau majemuk
4)      Menentukan standar tinggi untuk proyek madiri
5)      Oleh teman kelas di lihat sebagai sumber pengetahian dan gagasan baru
6)      Oleh teman kelas di lihat sebagai pengelola kelompok
7)      Melihat humor dalam hubungan antarmanusia dan dapat teratawa mengenai diri sendiri
8)      Dapat menciptakan atau menulis cerita imajitatif
9)      Mempunyai minat luas/ sagat terfokus
10)  Melihat hubungan yang tidak di lihat orang lain
11)  Menyerap pengetahuan dengan mudah dan cepat
12)  Merupakan pembaca yang intensif,eksentif, dan maju ( dua tingkat di atas kelasnya)
13)  Menggunakan mekanisme kelangsungan diri sebagai berfantasi jika merasa bosan.


2.      Guru sebagai fasilitator dalam IPS

Menurut Gold ( 1982) bagi anak berbakat dalam IPS penting untuk memiliki kemmpuan menangani maslah atau materi yang sengsitif atau punsioanal. Guru hendaknya berperan sebagai model, yang menunjukkan minat yang sunggu – sungguh terhadap bidangnya.

3.      Saran – saran untuk pembelajaran IPS

Gold ( 1972 ) mendapat tema  dasar untuk IPS sebagai berikut :
1)      Menggunakan sumber daya alam secara bijak
2)      Memahami dan mengakui saling ketergantungan global
3)      Mengak    ui harkat dan martabat individu
4)      Menggunakan kecerdasan untuk memperbaiki kehidupan manusia
5)      Menggunakan kesempatan pendidikan secara demokrasi dan intelegen
6)      Meningkatkan keaktivan keluarga sebagai lembaga sosial dasar
7)      Mengembangkan nilai moral dan spiritual secara efektif
8)      Membagi kekuasaan secara intelegen dan bertanggung jawab untuk mencapai keadilan
9)      Bekerja sama untuk mencapai kedamain dan kesejahtraan.
10)  Mencapai keseimbangan antara stabilitas dan perubahan sosial.

1 komentar:

  1. Menurut kamu perangkat aplikasi chatting yang mudah di gunakan dan praktis yang mana ya? Thx ya Erna materinya bermanfaat sekali:)

    BalasHapus